PUISI MATEMATIKA



Perefleksian diri


Semua terlihat simetri, juga tak bersisa
Jalanpun tak selalu berfungsi konstanta
Turunan, lembah kurva, bahkan puncak yang bersigma
Saat aksioma tak mampu lagi berteorema
berdalil pada sistem algoritma sang pencipta

Sungguh, segmen garis hidup telah ditentukan
bahkan dari diskriminan yang mengakar kembar
Variabel yg tersubstitusi tergantung pada koefesien dirimu
Namun, dengan berjuta nikmat yang tak hingga
Syukurmu terlimit oleh benda putar yang realnya hanya imajiner
itulah kuadran dua kehidupan yang semua tak positif
setelah kuadran kehidupan alam rahim yang semua positif
Absis dan ordinat bak titik baik dan buruk dalam pembentuk grafik kehidupan
Eliminasi titik negatif dengan operasi hitung ilmu yang terintegral
tambah ilmu, kali ilmu, bagi ilmu, kurangi ujub ilmu..

Tujuan hidupmu hanya berpangkat nol
Berjalan pada grafik linear Nya..

Jika kuadran alam kubur teralami
berkas-berkas lingkaran hidupkan terotasi kembali
sungguh, kuadran akhiratlah mutlak yang kekal nan abadi
Sadar, limit waktu akan imajinernya dunia ini
Masalah kompleks yang terus berkombinasi?
coba transformasi diri untuk selalu dekat pada sang Ilahi Rabbi..
Dengan selalu lakukan refleksi diri..

Tentukan aksioma hidupmu hingga tak berpenyebut nol
Dengan berjalan pada grafik linear Nya dan berdalil dengan tuntunan Alqur'an dan Assunah..


Comments